SAMPANG, TEROPONG – Dugaan adanya program Kelompok Masyarakat (Pokmas) di wilayah Kecamatan Tambelangan, Kabupaten Sampang, hingga sekarang belum di kerjakan.
Bermula dari adanya cekcok kedua belah pihak melalui telpon, hingga muncul ancaman terhadap pelaku Pokmas dengan nada kasar, membuat orang tersebut, tersinggung dan mengancam akan di rilis di media.
Cekcok kedua belah pihak berlangsung tak jauh dari taman-teman media yang sedang asyik menikmati secangkir kopi panas, hingga mendengar pembicaraan kedua belah pihak yang juga memanas.
Sebut saja Abd Rohman, tokoh pemuda Kecamatan Tambelangan mengungkapkan, adanya program hibah, yang di kenal di kalangan masyarakat luas, yakni, Pokmas hingga di ujung tahun 2022, belum juga di kerjakan.
“Saya sengaja mengundang teman-teman kesini agar tau permasalahan yang terjadi di wilayah Kecamatan Tambelangan. Ada beberapa titik Pokmas hingga di penghujung tahun 2022 ini belum juga di kerjakan,” ungkap Rohman dengan nada emosi.
Menurutnya, pekerjaan berupa Pokmas yang belum di kerjakan hingga sekarang, dalam waktu dekat ini harus di ketahui oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), sehingga tidak ada lagi pekerjaan yang tersisa, dan sudah selesai dengan waktu yang telah di tentukan.
“Beberapa titik Pokmas di Kecamatan Tambelangan apabila tidak di kerjakan juga hingga akhir tahun 2022 ini, akan kami laporkan ke BPK, agar segera di audit,” ujarnya.
Ditempat terpisah, pelaku Pokmas di wilayah Kecamatan Tambelangan saat di hubungi melalui via telpon tidak ada yang menjawab. “Tidak ada satupun nomor telpon yang bisa di hubungi, semua nomor telpon yang di miliki tidak aktif, dan di hubungi melalui pesan WhatsApp, tidak ada jawaban, hanya nada dering,” nomor telpon yang hubungi sedang tidak aktif. (pan)