SIDOARJO, TEROPONG – Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Timutr (Kajati Jatim), Dr. Mia Amiati, SH, MH, bersama-sama dengan Tim PPS Bidang Intelijen Kejati Jatim yang dipimpin oleh Asintel, Kamis 30 November 2023 kemarin melaksanakan kegiatan Site Visit pada Projek Pembangunan Fly Over Juanda bersama-sama dengan Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Timur-Bali (BBPJN Jatim-Bali) yang didampingi oleh Kepala Satuan Kerja (KAsatker) dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) serta seluruh jajaran pelaksana Proyek. Pembangunan projek Fly Over (FO) Juanda ini didampingi oleh Tim PPS Kejati Jatim.
Dari kegiatan site visit, Kajati Jatim melihat bahwa Bobot Pekerjaan yang terdiri dari Pekerjaan Drainase, Pekerjaan Tanah & Geo, Pekerjaan Perkerasan Berbutir & Beton Semen, Pekerjaan Aspal, Pekerjaan Struktur dan Pekerjaan Harian & Lainnya semuanya terlaksana dengan baik, dimana Jangka Waktu Pelaksanaannya 540 Hari Kalender (1 November 2022 sampai dengan 23 April 2024).
Adapun yang menjadi kendala adalah faktor alam yaitu menghadapi musim penghujan. Untuk itu, disarankan untuk menyiapkan peralatan untuk mengantisipasi jika terjadi hujan, dan juga melakukan monitoring jam turunnya hujan untuk di lakukan pekerjaan di luar jam tersebut.
Projek Pembangunan FO Juanda merupakan Projek Strategis Nasional yang dibangun oleh Direktorat Jenderal Bina Marga – BBPJN Jatim-Bali — PPK 3.4 Provinsi Jawa Timur yang dahulu bernama Pembangunan FO Aloha dengan nilai kontrak sebesar Rp332.870.053.000,00 (Excld. PPN), merupakan Kontrak Unit Price dengan Sumber Dana SBSN Tahun Anggaran 2022 – 2024 dan Cara Pembayaran Monthly Certificate.
Adapun pelaksana projek adalah KSO WIKA-NINDYA. Proyek Fly Over ini berada di Persimpangan Jalan Nasional ruas Waru – Batas Kota Sidoarjo link 012 dengan ruas Jln Akses Bandara Juanda link 131.11 Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
Entry Meeting
Kegiatan Entry Meeting dilakukan dalam rangka mengawali kegiatan site visit yang diawali dengan sambutan dan paparan oleh Kepala BBPJN Jatim-Bali yang memaparkan Progress repot pembangunan FO Juanda.
Kemudian Kajati Jatim menyampaikan arahan terkait beberapa hal yang kemungkinan akan menjadi kendala, mengingat Tim PPS berperan dalam early warning detection yang akan berupaya mencari solusi mengatasi kemungkinan timbulnya Ancaman, Hambatan, Tantangan maupun Gangguan dalam pelaksanaan Pembangunan Projek FO Juanda tersebut.
Beberapa tambahan disampaikan oleh Asintel maupun Kasi D khususnyan yang terkait dengan pemanfaatan waktu untuk memverifikasi kualitas maupun kuantitas pekerjaan.
Kajati Jatim menyambut baik sinergitas yang telah terjalin dengan BBPJN Jatim-Bali. Hal ini sejalan dengan program prioritas Jaksa Agung RI, bahwa penegakan hukum tidak lagi menitikberatkan pada seberapa banyak perkara korupsi yang ditangani, namun lebih kepada upaya untuk menjamin suatu wilayah yang bebas dari korupsi dengan melakukan upaya-upaya preventif guna meminimalisir peluang dan risiko-risiko terjadinya tindak pidana korupsi, khususnya dalam projek-projek Pembangunan Strategis Nasional.
Bidang Intelijen melalui Tim PPS dapat melakukan pemetaan potensi ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan melalui early warning detection dalam pelaksanaan Projek Strategis Nasional sehingga pelaksanaan pembangunan dapat dilaksanakan tepat waktu, tepat mutu dan tepat sasaran. (penkum/red)