SURABAYA, TEROPONG – KAMIS siang, 1 Februari 2024 kemarin, Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia melalui Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur melalkukan serah terima / memberikan bantuan vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) untuk Peternak yang ada di wilayah Provinsi Jawa Timur.
Penyerahan vaksin PMK ini dimana pendistribusiannya melalui Dinas Peternakan di 38 Kabupaten /Kota Provinsi Jawa Timur.
Sebelum di distribusikan, para penerima 38 Dinas Peternakan Kabupaten/Kota tersebut terlebih dahulu mendapat pengarahan dari Ibu Ir. Indyah Aryani, MM, Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur di lantai 2, dengan didampingi Dr. drh. Iswahyudi MP, Kepala Bidang Kesehatan Hewan.
Selesai pengarahan, para penerima vaksin PMK mendapat nomor urut mulai nomor 1 dipanggil untuk mendapatkan vaksin PMK yang dibagikan oleh pegawai Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Dr. drh. Iswahyudi MP, ketika dikonfirmasi Wartawan Media Cetak & Online TEROPONG di ruang kerjanya (Kamis 1 Februari 2024) siang mengatakan, bahwa kedatangan vaksin PMK hari ini adalah yang kedua sebanyak 750 ribu dosis. Sedangkan pada bulan Januari lalu sebanyak 1.000.000 dosis vaksin PMK. Jawa Timur dapat target dari Kementerian Pertanian di Triwulan Pertama (Januari, Februari, Maret) harus mem-vaksin 2,2 juta dosis. Ini sudah datang 1.750.000 dosis, kata Iswahyudi.
Iswahyudi menambahkan, vaksin in kita bagikan ke 38 kabupaten/kota alokasinya sesuai dengan jumlah ternak yang di vaksin. Ternak apa yang bisa di vaksin?, sapi (sapi potong/sapi perah), kerbau (walaupun hanya sedikit), kambing, domba dan babi.
Kenapa tiap tahun terus di vaksin, kata Iswahyudi, karena metode vaksin PMK ini ada vaksin dasar, yaitu vaksin primer/pertama kali kemudian diulang vaksin kedua (pada saat bulan berikutnya). Kalau sudah terima vaksin dasar, baru booster. Bossternya itu tiap 6 bulan, imbuh Iswahyudi.
Kita harus memvaksin terus sampai tahun 2030 untuk membebaskan dari virus. Lha…kenapa sampai tahun 2030?, karena sudah ada dialamnya ada PMK dimana-mana. Nah..virus ini akan mati sendirinya bila tidak ada musuh. Sapi-sapi ini musuhnya kan virus ini, kata Iswahyudi.
Kalua sapinya sudah di vaksin, dia punya kekebalan. Bila dimasuki virus, dia (virus,red) akan mati. Kalau dia (virus) ketemu kepada sapi yang belum di vaksin, ya dia (virus,red) nya hidup, dan akan menyebarkan virus lagi. Untuk itu, kita terus melakukan vaksin, kata Iswahyudi. (bas)